Ruang Tanggung Jawab Selasa, 11 November 2025 – Peringatan Wajib Santo Martinus dari Tours

weismeralda@gmail.com 11-Nov-2025 09:02:22

Lukas 17:7-10

“Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

***

“Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Manusia hadir di tengah-tengah dunia untuk berperan. Kita bukanlah kumpulan individu yang tanpa arah. Kita adalah makhluk yang punya tujuan. Santo Ignasius Loyola mengatakan bahwa manusia diciptakan untuk memuji, menghormati, dan mengabdi kepada Allah, Tuhan kita, dan dengan demikian menyelamatkan jiwa (Latihan Rohani 23). Oleh sebab itu, kita mempunyai peran yang tidak bisa kita abaikan.

Tujuan dan peran yang kita miliki tentu unik. Masing-masing dari kita memiliki tujuan atau panggilan yang Tuhan berikan kepada kita. Tujuan atau panggilan yang kita terima membawa konsekuensi serius dalam hidup kita, yakni tanggung jawab. Kita perlu melakukan sesuatu seturut panggilan yang Tuhan berikan kepada kita. Seorang bapak dan ibu yang menjadi orang tua bertanggung jawab untuk menyediakan waktu bagi anak-anaknya dan menjadi teladan yang baik bagi mereka. Seorang mahasiswa bertanggung jawab untuk mengisi waktunya dengan belajar dan terlibat dalam dinamika kehidupan di kampus.

Mungkin secara spontan kita berkomentar bahwa kita sudah tahu akan hal itu. Namun, sejauh pengamatan saya terhadap banyak orang, banyak dari kita tidak tahu apa yang menjadi tanggung jawab seturut panggilan kita. Ada orang tua yang tidak menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Ada orang muda yang tidak menjadi teman yang baik untuk sesamanya. Ada pastor paroki yang tidak melakukan tugas dasarnya sebagai seorang pastor paroki. Ada pula kaum religius, para biarawan dan biarawati, yang tidak melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang religius yakni berdoa.

Kita perlu bertanya: Sudahkah kita tahu tanggung jawab kita? Sudahkah kita menjalankan tanggung jawab kita dengan penuh keseriusan?

Kita mohon rahmat Tuhan agar hidup kita menjadi hidup yang penuh tanggung jawab.

Sumber: https://www.lbi.or.id/2025/11/11/ruang-tanggung-jawab/