Kepemimpinan Gembala 1 Petrus 5:1-5, 12-14
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah….(1Ptr. 5:2).
Model kepemimpinan yang sering disebut oleh Alkitab Perjanjian Baru adalah kepemimpinan gembala. Model utamanya adalah Kristus selaku Gembala yang Baik (Yoh. 10:11). Selaku Gembala, Yesus bersedia memberikan nyawa-Nya untuk keselamatan domba-domba-Nya. Ia tidak menjadikan orang lain sebagai pihak yang dikorbankan untuk kepentingan diri-Nya.
Dengan karakteristik kesediaan berkorban dalam model kepemimpinan gembala, maka visi utamanya adalah memberdayakan dengan penuh kasih. Ia tidak menggunakan kekuasaan atau otoritasnya dengan paksaan. Sebaliknya, ia menginspirasi dan memotivasi agar orang-orang yang dipimpinnya mampu berkarya secara kreatif. Daripada ia hanya cakap berkata-kata tentang kesalehan, ia membuktikan dalam keteladanan sehari-hari. Ia tidak pernah mengeksploitasi dan menindas umat atau karyawan yang dipimpinnya.
Karakteristik asli seseorang akan terlihat saat ia diberi kekuasaan. Apabila ia mempraktikkan kepemimpinan gembala saat berkuasa, dapat dipastikan bahwa ia telah mengalami pembaruan dari Kristus. Perilaku seseorang yang menindas, memaksa, dan mengeksploitasi bukan sekadar ia tidak layak menjadi pemimpin, tetapi utamanya ia adalah pribadi yang bermasalah. Ia membutuhkan pemulihan. Karena itu, sistem kaderisasi atau perekrutan calon pemimpin harus menyeleksi siapakah yang direkomendasi untuk menjadi gembala dalam berbagai bidang kehidupan. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Tuhan Yesus, baruilah diri kami agar kami meneladan Engkau sebagai Gembala. Jauhkan dari diri kami sosok pemimpin yang menindas. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 23; Yes. 22:1-8a; 1Ptr. 5:1-5, 12-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.