Keutamaan Mendengarkan Ulangan 28:1-14

weismeralda@gmail.com 18-Jul-2023 12:03:14

“Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu…’.’ (UL 28:2)

Radio atau podcast, keduanya sama-sama media yang menghadirkan siaran secara audio. Sebagai media auditif yang mengutamakan suara, radio dapat melatih kita untuk menjadi pendengar yang baik. Menurut kajian psikologis, kebiasaan mendengarkan bukan hanya meningkatkan fungsi kognisi. Siaran audio mampu melipatgandakan rasa bahagia yang menangkal stres, membuka ruang sosial untuk menghalau kesepian, melatih kesabaran, dan tentu mengasah kemampuan mendengarkan, hal yang begitu dibutuhkan zaman ini.

Mendengarkan menjadi kunci penting yang Allah ingatkan untuk umat-Nya berlakukan. Mendengarkan suara Allah dipahami sebagai upaya sungguh-sungguh memperhatikan dan berjuang untuk melakukannya. Ada dimensi kognisi sekaligus afeksi, memahami sekaligus melakukan, di dalam proses mendengarkan tersebut. Kesungguhan dalam mendengarkan atau memperhatikan dengan saksama segala perintah Allah, akan menghantar umat pada limpah berkat yang Ia sediakan. Berkat yang dimaksud tidak hanya bersifat materi yang personal, tetapi juga terkait kesejahteraan bersama dalam hidup komunal sebagai bangsa. Namun sebaliknya, Allah mengingatkan bahwa kutuk akan ditimpakan kepada siapa saja yang abai mendengarkan segala perintah-Nya.

Di zaman yang makin sibuk dan bising ini, banyak orang justru mengalami kesepian. Sebagai pendengar firman Tuhan, kita diajak menyediakan hati dan telinga bagi sesama, mendengarkan dengan kesungguhan. [Pdt. Ayub Sektiyanto]

REFLEKSI:
Mendengarkan berarti bersedia memahami sudut pandang orang lain. Mendengarkan menghindarkan kita dari kecenderungan menghakimi.

Ayat Pendukung: Mzm. 92; Ul. 28:1-14; Ef. 4:17-5:2
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/keutamaan-mendengarkan/