Biasanya orang akan menyimpan barang-barang yang berharga di tempat yang sangat baik. Misalnya, di lemari besi atau safe deposit box.
Jemaat Filipi dapat dikatakan sebagai satu-satunya jemaat yang mendatangkan sukacita bagi Paulus. Cukup sering Paulus menekankan kata sukacita di dalam surat kepada jemaat Filipi. Paulus bahkan mengatakan bahwa setiap kali ia mengingat mereka, maka ia akan mengucap syukur pada Allah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jemaat Filipi memiliki tempat yang khusus dalam hati Paulus. Mereka setia dalam persekutuan Berita Injil; ada bersama Paulus utamanya dalam saat duka ketika ia di penjara. Hubungan seperti itu tentu saja tak muncul dalam sekejap, tetapi melalui waktu yang cukup lama. Kesediaan jemaat Filipi untuk menerima dan memperlakukan Paulus sedemikian baik berawal dari kesungguhan Paulus dalam mengabarkan Injil di Filipi. Semua itu pada gilirannya berbuahkan relasi yang amat baik dan karena itu berharga. Jemaat Filipi selalu ada di dalam hati Paulus, di tempat yang paling baik dalam diri Paulus.
Hati adalah pusat kehidupan. Karena itu, apa yang disimpan dalam hati akan memancar di kehidupan setiap orang. Tidak ada yang lebih berharga dalam hidup ini selain Yesus Kristus, sumber kehidupan yang sejati. Adakah Yesus tinggal di dalam hati kita? Apakah kita selalu mengingat-Nya dalam rasa syukur? [Jan Calvin Pindo, S. Th]
REFLEKSI:
Kebaikan akan terpancar dalam hidup bila yang baik selalu ada di dalam hati.
Ayat Pendukung: Mzm. 31:10-17; 1Sam. 16:11-13; Flp. 1:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.