AMANAT RASULI Matius 28:1-10
“Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” (Mat. 28:10).
Yesus wafat dan bangkit di Yerusalem. Ia juga menampakkan diri-Nya kepada para murid yang saat itu berada di kota Yerusalem. Karena itu, mengherankan bahwa Yesus yang bangkit itu justru memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi ke Galilea. Di sana mereka akan melihat Yesus yang bangkit. Mengapa Yesus menyuruh para murid pergi ke Galilea, yang berjarak 126 kilometer dari Yerusalem?
Di Yerusalem, Kristus telah menampakkan diri-Nya bahwa Ia hidup. Ia tidak bangkit dengan Roh-Nya saja, tetapi dengan keberadaan-Nya yang utuh. Perintah Yesus agar para murid pergi ke Galilea merupakan amanat rasuli di mana para murid diutus. Makna Galilea adalah simbol orang-orang yang lemah, lapar, dan tertindas. Wilayah Galilea juga didiami oleh bangsa-bangsa lain (bdk. Mat. 4:15). Maknanya adalah para murid diutus oleh Tuhan Yesus untuk memberitakan kabar baik kepada seluruh umat manusia, yaitu orang-orang yang menderita, di mana pun berada.
Wilayah “Galilea” dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai di tempat-tempat yang kumuh, di tengah keluarga yang kehilangan asa, di penjara, di kolong-kolong jembatan, dan di setiap lini kehidupan. Kristus yang bangkit menampakkan diri-Nya dalam realitas setiap orang yang lemah dan tertindas. Karena itu, segala sesuatu yang kita lakukan kepada sesama sesungguhnya kita melakukannya kepada Kristus (bdk. Mat. 25:40). [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
REFLEKSI:
Tuhan Yesus mampukanlah kami memperlakukan setiap orang dengan sikap hormat dan peduli sebagaimana kami melakukan kepada Engkau. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 118:1-2, 14-24; Yos. 3:1-17; Mat. 28:1-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/amanat-rasuli/