Belas Kasihan Tuhan Matius 20:29-34 Oktober 30, 2024
Tergeraklah hati Yesus oleh betas kasihan kepada mereka dan la menyentuh mata mereka. Seketika itu juga mereka dapat melihat lalu mengikuti Dia. (Mat. 20:34)
Orang buta berada dalam dunia yang gelap. Seringkali kegelapan itu bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Mereka menderita dan mendambakan kesembuhan seperti dambaan dua orang buta yang dikisahkan dalam teks Alkitab hari ini.
Dua orang buta ini sedang duduk di pinggir jalan di luar Kota Yerikho. Mereka kurang mendapat perhatian bahkan dikucilkan masyarakat. Mereka hanya berharap pada pemberian orang. Dalam kondisi seperti ini tak heran bila mereka sangat berharap belas kasihan Yesus untuk menyembuhkan mereka. Mereka berseru-seru memohon belas kasihan Yesus. Mereka yakin Yesuslah yang mampu menolong dan membebaskan mereka dari penderitaan sebagai orang buta. Mendengar seruan pengharapan mereka, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Dengan penuh empati Yesus pun menjamah dan menyembuhkan mereka. Yesus peduli pada orang yang berada dalam kegelapan.
Bila saat ini Saudara juga berada dalam kegelapan penderitaan, sampaikanlah pengharapan kepada Tuhan dengan penuh iman. Jangan biarkan mata hati dan pikiran menjadi buta karena beratnya persoalan. Mata hati yang buta akan sulit melihat Tuhan yang ada di dekatnya sehingga merasa menanggung beban hidup sendirian dan semakin menjauh dari Tuhan. Ingat dan percayalah bahwa Tuhan selalu peduli dan berbelas kasihan pada setiap orang yang memohon pertolongan-Nya. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, berikanlah kami mata hati yang terang untuk melihat kehadiran-Mu hingga kami sabar menantikan belas kasihan-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Yeh. 14:12-23; Mzm. 28; Mat. 20:29-34
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.