Lukas 10:13-16
“Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
***
Tujuh puluh murid diutus Yesus untuk mewartakan Injil (Luk. 10:1-12). Mereka diminta pergi berdua-dua menjelajah berbagai tempat. Tugas yang harus mereka lakukan adalah menyembuhkan orang sakit dan menyerukan kedatangan Kerajaan Allah. Yesus bahkan memberi sejumlah nasihat praktis mengenai apa yang harus mereka lakukan kalau diterima atau ditolak di suatu tempat.
Dalam konteks demikian, kecaman Yesus terhadap Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum dapat dilihat sebagai suatu bentuk perlindungan terhadap murid-murid-Nya itu. Di kota-kota tersebut, banyak mukjizat telah dibuat. Anehnya, itu semua tak kunjung mengantar penduduk setempat pada pertobatan. Sapaan Tuhan mereka tolak, sehingga mereka pasti akan dijatuhi hukuman berat. Mendengarkan para murid sama dengan mendengarkan Yesus. Menolak mereka sama dengan menolak Yesus, sama dengan menolak Tuhan sendiri.
Justru Tirus dan Sidon yang dipandang positif oleh Yesus. Kedua kota ini adalah kota bangsa-bangsa asing, bukan kota Yahudi. Yesus yakin bahwa jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bersyukur dan bertobat berkat mukjizat-mukjizat dan kemurahan Tuhan yang telah kita terima? Perikop ini menjadi peringatan bagi kita agar mendengarkan utusan-utusan Tuhan dan segera bertobat. Mereka datang atas nama Tuhan untuk mengajak kita kembali ke jalan-Nya. Jangan keras kepala dengan terus berkubang dalam dosa dan berbuat sesuka hati. Itu sama saja mencelakakan diri kita sendiri.