BOSSY 1 Petrus 5:1-5
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. (1Ptr. 5:3)
Seorang boss adalah pemimpin suatu instansi. Namun, seorang boss belum tentu berjiwa seorang pemimpin. Sikap bossy menunjuk pada sikap seorang pemimpin yang suka memerintah, mengatur, dan mengontrol orang-orang yang dianggap bawahannya. Karena itu, seorang bossy cenderung menunjukkan superioritas dan kekuasaannya daripada pemimpin yang menginspirasi.
Karakteristik seorang pemimpin mengutamakan pendekatan yang memotivasi dan memberdayakan. Ia membimbing dan memberi teladan. Seorang pemimpin senantiasa membangun relasi yang menghargai dan kepercayaan (trust). Sebaliknya, seorang “bossy” akan memaksakan kehendaknya. Saat ia bersalah, seorang “bossy” tidak mau mengakui. Ia akan menyalahkan pihak lain. Seorang “bossy” suka pujian sehingga ia akan menyingkirkan orang yang tidak disukai. Penyebabnya karena seorang “bossy” mudah merasa terancam (insecure). Ia ingin orang-orang di sekelilingnya selalu memuji dan menyanjungnya.
Tuhan Yesus meneladankan bagaimana seorang pemimpin bersikap. Walaupun Kristus adalah Anak Allah yang berkuasa, Ia mau mengosongkan diri-Nya. Kristus tidak bersikap sebagai seorang “boss” yang memerintah dan mengontrol orang lain. Sebaliknya, Kristus memberi teladan nyata dengan kasih, kemurahan, pemikiran yang berwawasan, dan memberdayakan mereka yang kehilangan harapan. Di dalam Kristus, setiap umat bukanlah seorang yang bossy, melainkan pemimpin sejati. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Tuhan Yesus mampukanlah kami semakin serupa dengan diri-Mu. Jauhkanlah kami dari sikap memerintah dan mengontrol orang lain. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 96:1-9; Ul. 17:14-20; 1Ptr. 5:1-5
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/bossy/