CINTA SEJATI Matius 26:6-13
. . . datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, (Mat. 26:7)
Ibu-ibu yang sedang berbelanja buah di pasar biasanya akan memilih buah yang terbaik. Meski si penjual buah sudah mengatakan bahwa semua buah yang ada di keranjang adalah kualitas nomor satu, tetapi ibu-ibu yang membeli buah tetap saja memilih yang terbaik.
Itu pula yang dilakukan perempuan dalam kisah yang kita renungkan hari ini. Kita memang tidak tahu identitas perempuan ini. Namun yang kita tahu adalah bahwa ia datang kepada Yesus tidak dengan tangan kosong. Perempuan ini “membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal” (ay. 7). Markus 14:5 memberi informasi bahwa perempuan ini membawa minyak narwastu murni seharga lebih dari 300 dinar. Ini sama dengan upah buruh di Israel selama 10 bulan kerja. Perempuan sederhana dari desa Betania ini seumur-umur pasti belum pernah memakai minyak wangi semahal itu untuk dirinya sendiri. Tapi ia menyiapkan minyak yang mahal harganya itu secara khusus untuk dipersembahkan kepada Yesus.
Inilah wujud cinta sejati kepada Yesus. Cinta yang mendorong kita memberikan yang terbaik untuk Yesus dengan penuh totalitas. Cinta yang membuat kita menyiapkan sesuatu secara khusus untuk Yesus, untuk memberikan yang terbaik dan bukan sekadar yang minimal, untuk memberikan seluruhnya, bukan sisa saja; entah sisa pikiran, sisa tenaga, sisa waktu, sisa uang. Hanya cinta semacam itu yang membuat kita akan diingat. [Pdt. Paulus S. Widjaja]
DOA:
Penuhkanlah hati kami, ya Tuhan, dengan cinta sejati kepada-Mu. Cinta yang membuat kami melayani-Mu dengan totalitas. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 18:2-4, 21-33; Yes. 28:14-22; Mat. 26:6-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/cinta-sejati/