Cukup Salib Kristus 1 Korintus 2:1-5 September 19, 2024
Sebab, aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.(1 Kor. 2:2)
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk membuat seseorang yakin pada gagasan tertentu. Ada yang menggunakan bahasa yang memukau, tayangan presentasi yang menginspirasi, atau referensi-referensi dari ilmu pengetahuan terkini untuk mendukung gagasan yang sedang ditawarkan. Metode-metode ini baik, tetapi isi dari gagasan yang hendak disampaikan adalah yang paling penting.
Kematian Yesus Kristus di kayu salib adalah berita utama yang Rasul Paulus wartakan, sebab menurutnya hanya peristiwa kasih dari pengurbanan Anak Allah saja yang telah berkuasa mengubah tatanan nilai dunia. Hanya dengan perjuangan kasih dalam kerendahan hati saja kuasa dosa dikalahkan. Roh Allah menjadi kekuatan bagi Paulus sewaktu memberitakan Injil. Dia tidak menggunaan kata-kata yang memikat atau penalaran filosofis yang lazim digunakan saat itu. Hal itu bertujuan supaya iman orang percaya tidak menjadi rumit dan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Saudara-saudara kita umat Katolik selalu membuat tanda salib sebelum dan sesudah berdoa. Walaupun tidak semua gereja mempraktikkan hal ini, namun semangat untuk selalu mengingat bahwa peristiwa salib Kristus adalah yang terpenting sebagai berita iman pengubah hidup, harus selalu menjiwai semua orang Kristen apa pun tradisi gerejanya. Cukup salib Kristus yang menjadi dasar utama. Jangan ditambah lagi. [Pdt. Paulus S. Widjaja]
REFLEKSI:
Apakah tindakan kasih Allah melalui salib Kristus sudah menjadi inspirasi pencetus iman yang mengubahkan hidupku?
Ayat Pendukung: Ams. 30:1-10; Mzm. 1; 1 Kor. 2:1-5
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.