Dekatkan Hati Kejadian 41:53-42:17

weismeralda@gmail.com 15-Sep-2023 08:03:43

Ketika Yusuf meiihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka…(Kej. 42:7)

“Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat” adalah ungkapan yang muncul seiring dengan hadirnya gadget atau gawai yang makin canggih. Dengan ponsel, misalnya, kita dapat bicara bertatap muka dengan seseorang yang berada di luar negeri. Yang jauh menjadi dekat, bukan? Namun, saat terlalu asyik dengan ponsel, maka kita bisa tidak mendengar perkataan orang yang ada di dekat kita. Berada dekat secara fisik dengan seseorang, bukan berarti kita dekat secara hati.

Yusuf berada begitu dekat dengan kakak-kakaknya yang sudah puluhan tahun tak ditemuinya. Yusuf langsung mengenali mereka, tetapi tak dapat langsung mengungkapkan siapa dirinya. Yusuf mesti memastikan sikap kakak-kakaknya terhadap dirinya. Mereka begitu dekat secara fisik, tetapi menjadi jauh secara hati. Ada pengalaman menyakitkan yang telah dialami Yusuf dari keluarganya, yang membuatnya menjadi berjarak seperti orang asing. Begitu pun dengan saudara-saudara Yusuf. Mereka bersujud di hadapan adiknya, tanpa dapat mengenalinya. Ada jarak yang sudah begitu jauh di antara mereka karena hubungan yang sudah terpisah.

Hubungan kita dengan orang lain dapat berjarak, juga dengan keluarga. Kesibukan, pengalaman yang melukai, atau kebencian adalah sebagian penyebabnya. Ketika jarak itu terus kita pertahankan, maka kita akan kehilangan dan putus hubungan. Akibatnya, akan membuat kita makin terluka. Karena itu, kita perlu berusaha mendekatkan hati dengan mereka yang dekat. [Pdt. Novita]

REFLEKSI:
Jarak dapat memisahkan, tetapi ketika ikatan hati terjaga, maka hubungan dapat menjadi kuat.

Ayat Pendukung: Mzm. 103:8-13; Kej. 41:53-42:17; Kis. 7:9-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/dekatkan-hati/