Dicintai Laiknya Buah Hati Zakharia 2:6-13

weismeralda@gmail.com 07-Jul-2023 07:37:13

“Bersorak-sorailah dan bersukacitalah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN…’.’ (Za. 2:10)

Dalam beberapa sesi seminar parenting yang kami (saya dan istri) dampingi, diskusi berlangsung hangat saat membahas pengalaman orangtua mendampingi anak yang sedang sakit. Dari kisah yang dibagikan, terlihat betapa eratnya relasi kasih orangtua-anak. Beberapa ekspresi kasih yang sering muncul dari orangtua adalah, “Kalau anak sedang sakit, rasanya seperti habis hati kami.” Atau, “Seandainya bisa, sakitnya anak kami biar saya saja yang tanggung. Dipindah ke badan saya saja.”

Ungkapan mengharukan bahwa umat Allah seperti biji mata- Nya sendiri, menggambarkan betapa kuat cinta Allah pada umat- Nya. Sangat indah, terjemahan BIMK dari biji mata adalah “buah hati”. Kalimat lengkapnya, “Siapa menyerang kamu, menyerang buah hati-Ku.” Allah melalui Zakharia meneguhkan umat Tuhan yang bergumul dalam derita pembuangan. Sebagai buah hati Allah, mereka tak akan dibiarkan dan ditinggalkan sendirian. Yerusalem dan Yehuda akan terus ditemani dan menjadi milik Allah. Yerusalem akan terus menjadi kota yang penduduknya disayangi Allah. Penduduk Yehuda akan menjadi milik khusus Allah. Satu hal yang harus terus mereka lakukan sebagai umat- Nya adalah berlaku taat sepenuhnya hanya kepada Allah.

Menjalani hidup yang berkalang pergumulan dan beban, kita berpotensi jatuh pada keputusasaan. Sabda Tuhan saat ini meneguhkan kita kembali. Sebagai milik-Nya, kita semua ini sungguh berharga di mata-Nya. Kita dikasihi laiknya buah hati Tuhan. Maka, bergembiralah! [Pdt. Ayub Sektiyanto]

REFLEKSI:
Tuhan menyayangi umat-Nya seperti biji mata-Nya sendiri. Mari hidup dalam pengharapan dan sukacita. Allah beserta kita.

Ayat Pendukung: Mzm. 1145:8-14; Za. 2:6-13; Rm. 7:7-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/dicintai-laiknya-buah-hati/