Gratis, Tapi Tak Murahan! Efesus 1: 7-14 Maret 8, 2024
Sebab, di dalam Dia kita beroleh penebusan melalui darah-Nya, yaitu pengampunan atas pelanggaran, menurut kekayaan anugerah-Nya. (Ef.1:7)
Ada harga, ada kualitas! Yang murah, cenderung tidak berkualitas. Karena itu, barang murah sering digratiskan. Ia diberikan dengan cuma-cuma. Kadang-kadang ia dijadikan umpan, supaya orang membeli yang lebih mahal. Ini logika dagang yang umum dipakai dan logika ini sering dipandang sebagai kebenaran.
Logika tersebut ternyata bertolak belakang dengan logika iman. Keselamatan yang manusia peroleh adalah sebuah pemberian cuma-cuma. Keselamatan itu memang gratisan! Tak ada upaya manusia sedikit pun. Karena itu, Paulus katakan bahwa anugerah pengampunan atas pelanggaran manusia diberikan menurut kekayaan anugerah-Nya. Kekayaan anugerah-Nya inilah yang mahal. Tak ternilai menurut ukuran dagang. Darah Kristus dicurahkan demi pengampunan dan keselamatan manusia. Pengurbanan Kristus tersebut dilakukan tulus, bukan sebagai iming-iming agar manusia percaya kepada-Nya. Manusia menerimanya dengan gratis, tetapi anugerah itu teramat mahal sehingga tak ada satu pun yang bisa membelinya.
Keselamatan memang kita terima dengan gratis, tetapi tidak murahan. Ketidakmampuan kita meraihnya dengan usaha sendiri sudah sepatutnya membuat kita memelihara keselamatan itu dengan penuh rasa syukur dan hormat. Rasa syukur dan hormat kita ungkapkan dalam sebuah gaya hidup yang berkualitas. Pendidikan dan pengembangan diri harus terus kita lakukan, dan kita mesti melahirkan generasi yang berkualitas. [Pdt. Hariman Pattianakotta]
REFLEKSI:
Nyatakanlah syukur atas pengurbanan yang Kristus anugerahkan dengan memelihara keselamatan itu dalam karya hidup yang berkualitas.
Ayat Pendukung: Dan. 12:5-13; Mzm. 107:1-3, 17-22; Ef. 1:7-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.