Hikmat: Pohon Kehidupan Amsal 3:13 - 18 Juni 12, 2025

weismeralda@gmail.com 12-Jun-2025 08:44:43

Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang berpaut padanya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia. (Amsal 3:18)

Apa yang dimaksud dengan hikmat? Hikmat lebih dari sekadar pengetahuan. Hikmat adalah kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif yang lebih luas, memahami dampak dari setiap pilihan, dan kemudian mengambil keputusan yang bijak sesuai dengan kehendak Tuhan. Jadi, hikmat bukanlah sesuatu yang bisa kita peroleh dari kecerdasan atau pengalaman hidup kita semata. Utamanya, hikmat adalah buah dari relasi kita yang hangat dengan Tuhan.

Amsal menyebut hikmat sebagai pohon kehidupan. Apa maknanya bagi kita? Pertama, pohon terus tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Demikian juga hikmat. Semakin kita mencari dan menempatkan kehendak Tuhan dalam hidup kita, maka kita akan semakin bijak dalam menjalani hidup. Kedua, pohon yang berakar kuat akan tumbuh subur dan tahan terhadap badai. Begitu pula dengan hikmat yang berakar kuat pada Tuhan, yang akan membuat kita teguh dalam iman ketika menghadapi pergumulan. Ketiga, pohon memberikan keteduhan bagi mereka yang berada di bawahnya. Demikian pula dengan hikmat; mereka yang berhikmat akan menjadi tempat perteduhan bagi mereka yang membutuhkan.

Berakar dan bertumbuhlah di dalam Tuhan. Jadilah tempat perteduhan dan sumber kekuatan bagi sesama yang sedang berada dalam pergumulan. Itulah artinya hidup dengan penuh hikmat. Dengan demikian, hidup kita akan bermakna bagi kehidupan bersama dan memuliakan nama Tuhan. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]

DOA:
Tuhan, mampukan kami hidup dalam hikmat yang bersumber pada-Mu agar hidup kami berbahagia, yaitu ketika hidup kami bermakna bagi sesama dan memuliakan nama-Mu. Amin.

Ayat Pendukung: Ams. 3:13-18; Mzm. 8; Ef. 1:17-19
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/hikmat-pohon-kehidupan/