Iman dan Kesabaran Mazmur 77 Februari 21, 2024
Maka kataku, “Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan Yang Maha Tinggi berubah (Mazmur 77:11)
Memang mengejutkan bila kita membaca Mazmur 77:11 “…bahwa tangan Yang Maha Tinggi berubah.” Allah telah berubah! Sungguhkah demikian? Lalu Mazmur macam apa ini? Supaya kebingungan kita tidak berlanjut, disarankan agar kita membaca seluruh ayat dari Mazmur 77 ini. Bagian awal dari Mazmur ini memang berisi keluhan dan ratapan, bahwa semakin mengingat Allah semakin pemazmur kehilangan semangat dan merasa tidak dipedulikan oleh Allah. Namun pada bagian berikutnya, pemazmur justru menyatakan imannya tentang kemahakuasaan Allah.
Kesusahan yang melanda pemazmur memang tidak jelas. Bisa apa saja. Sakit, diancam musuh, menghadapi persoalan hidup yang berat dan sebagainya. Ia berdoa dan memohon Allah bersegera menolongnya seperti yang ia inginkan. Namun, tampaknya doanya tidak terjawab, sehingga membuat ia makin bergumul. Apakah Allah sudah tidak peduli lagi, dan kasih setia- Nya sudah lenyap? Namun, pada akhirnya pemazmur tetap percaya bahwa Allah itu penuh kuasa dan tidak pernah berubah.
Bila kita tengah berada dalam pergumulan kita juga bisa jatuh pada sikap menuntut agar Allah segera menolong sesuai dengan keinginan kita. Itu yang seringkali membuat kita frustrasi bila keinginan itu tidak segera terpenuhi. Mari belajar dari pemazmur yang tetap memelihara keyakinan bahwa Allah tidak pernah berubah baik kuasa maupun kasih-Nya. Dengan keyakinan itu kita akan tetap menantikan pertolongan Allah dengan sabar. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Ajarkan kami untuk menanti dengan penuh iman dan kesabaran akan pertolongan-Mu ya Tuhan. Amin.
Ayat Pendukung: Ams. 30:1-9; Mzm. 77; Mat. 4:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.