Jagalah Perkataanmu! Bilangan 20:22-29 Februari 6, 2025

weismeralda@gmail.com 06-Feb-2025 08:39:35


“Harun akan dikumpulkan dengan leluhurnya. Sesungguhnya, ia tidak akan masuk ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel, karena kamu berdua telah mendurhaka terhadap titah-Ku dekat air Meriba. (Bilangan 20:24)

Saat melanggar sebuah aturan, seseorang bisa saja lolos dari hukuman. Untuk satu atau dua kali mungkin bisa berhasil, tetapi kelak akan ada konsekuensi atas pelanggaran-pelanggaran itu ketika akhirnya diketahui oleh penegak hukum.

Kehidupan Bangsa Israel sangat kental dipengaruhi oleh tradisi dan agama Yahudi. Agama Yahudi dikenal dengan berbagai aturannya yang ketat. Aturan-aturan ini dipandang sebagai titah TUHAN yang tidak boleh dilanggar. Melanggar titah TUHAN akan membawa dampak buruk bagi pelakunya, bahkan bisa mendatangkan malapetaka yang membawa kematian. Hal itu juga yang terjadi pada para tokoh pemimpin Bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, di antaranya ialah Musa dan Harun. Sebetulnya tidak terlalu jelas apa yang dimaksud dengan pelanggaran mereka. Tetapi pada Mazmur 106:33 dikatakan bahwa mereka tidak berhati-hati dengan perkataan mereka. Akibatnya, mereka dianggap telah melanggar perintah TUHAN. Dampak pelanggaran tersebut sangat serius, sebab berakibat pada kematian Harun. Demikianlah konsekuensi terhadap pelanggaran perintah TUHAN. Bukan hanya mendatangkan penderitaan, melainkan bisa mendatangkan kematian.

Marilah kita melihat hukuman sebagai cara Tuhan untuk membuat kita jera dalam melakukan pelanggaran. Dengan demikian, kepatuhan dalam menaati peraturan seharusnya dimaknai agar kita dijauhkan dari maut. Kita juga harus menjaga kata-kata kita agar tidak sembrono sehingga menjadi batu sandungan bagi orang lain dan mungkin saja berisiko menimbulkan pelanggaran hukum bagi kita. [Pdt. Yosafat Simatupang]

DOA:
Ya Tuhan, kuatkan kami untuk mengontrol perkataan kami agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Amin.

Ayat Pendukung: Yer. 1:11-19; Mzm. 56; Luk. 19:41-44
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/jagalah-perkataanmu/