JANGAN BEBAL Wahyu 9:13-21 November 10, 2023
Tetapi manusia lain, yang tidak mati oieh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka…(Why. 9:20)
Tidak ada seorang pun yang mau disebut sebagai orang bebal. Sangat mungkin mereka yang disebut bebal akan tersinggung dan marah. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata bebal diartikan sebagai sukar mengerti, tidak cepat menanggapi sesuatu, dan bodoh. Jadi, yang dimaksud dengan orang bebal adalah mereka yang sukar mengerti pendapat atau nasihat orang lain, sukar berubah walaupun ia tahu perbuatannya salah, dan bertindak bodoh dalam hidup karena tidak pernah bersedia belajar dari pengalaman untuk menjadi lebih baik.
Sikap bebal ini diperlihatkan oleh mereka yang selamat dari malapetaka dalam penglihatan Yohanes. Pada saat sangkakala keenam dibunyikan, maka datanglah malapetaka ke atas bumi yang membinasakan sebanyak sepertiga jumlah umat manusia. Namun tampaknya, peristiwa tersebut tidak membuat orang-orang yang masih hidup bertobat. Mereka tidak cepat tanggap dan tidak mengerti bahwa jika mereka selamat dari malapetaka tersebut adalah kesempatan yang Tuhan berikan agar mereka bertobat. Mereka bertindak bodoh ketika menolak kesempatan yang Tuhan berikan untuk bertobat.
Disadari atau tidak, kita juga dapat bersikap bebal. Kita merasa paling benar dan karena itu, enggan memperbaiki diri. Marilah kita selalu membuka hati dan pikiran kita agar selalu berada dalam proses pembaruan hidup di dalam Tuhan. [Pdt. Jotje H. Karuh]
REFLEKSI:
Hiduplah hari ini seperti hari terakhir dalam hidup kita, dengan melakukan yang terbaik, sesuai, dan seturut dengan kehendak-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 70; Am. 3:1-12; Why. 9:13-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/jangan-bebal/