Jatuh Tapi Tak Tergeletak Mazmur 145:8-9, 14-21
TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. (Mzm. 145:14)
Dalam masa kampanye pemilihan pemimpin publik, baik di tingkat nasional maupun daerah, para pendukung calon-calon yang berkontestasi dalam pemilihan tersebut biasanya akan mengelu-elukan tokoh yang didukungnya sebagai seorang pemimpin yang akan memberikan kesejahteraan bagi para pengikutnya. Semua informasi terkait hal-hal yang baik tentang calon yang didukung akan disebar-luaskan, demikian pula informasi terkait track record kesejahteraan yang dialami oleh masyarakat yang dipimpin oleh sang calon.
Mazmur 145 juga merupakan pujian kepada Tuhan yang disembah dan diikuti oleh bangsa Israel. Hal-hal yang baik tentang Tuhan ditegaskan kembali; bahwa Tuhan adalah sosok “pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia- Nya.” la juga adalah Tuhan yang “baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya” (ay. 8-9).
Namun yang menarik, pemazmur juga dengan jujur mengakui bahwa orang-orang yang mengikuti Tuhan juga tetap bisa “jatuh dan . . . tertunduk” (ay. 14). Tidak dikatakan bahwa orang- orang yang mengikut Tuhan pasti tidak akan pernah bisa jatuh atau tidak pernah bisa tertunduk lesu. Semua ini adalah realita dalam kehidupan di dunia yang bisa dialami baik oleh orang yang tidak mengikut Tuhan maupun yang mengikut-Nya. Tapi ada satu hal yang pasti, bahwa meskipun kita bisa jatuh dan tertunduk, tetapi tidak sampai tergeletak, sebab Tuhan selalu menopang dan menegakkan kita kembali. [Pdt. Paulus S. Widjaja]
DOA:
Terima kasih, ya Bapa, karena meskipun kami jatuh dan tertunduk, namun Engkau tetap setia menopang kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 145:8-9, 14-21; Ams. 10:1-5; Flp. 4:10-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.