Kabar Tentang Saudara Kejadian 37:12-36
Kata Israel kepadanya: “Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku.” (Kej. 37:14)
Kemajuan teknologi pada masa kini memungkinkan kita mendapatkan kabar secara cepat. Dalam hitungan detik, kabar tentang hal yang jauh dapat sampai pada kita melalui WhatsApp ataupun berbagai media sosial. Saking cepatnya, membuat kita menjadi sulit membedakan antara kabar itu benar atau salah. Hal ini karena kemajuan teknologi tidak dibarengi dengan kesadaran berkomunikasi secara benar. Kabar palsu ataupun hoaks bisa kita terima dari mana pun, termasuk keluarga.
Yusuf adalah anak kesayangan Yakub. Ia “… biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya … Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya” (lih. Kej. 37:2). Karena Yusuf adalah anak kesayangan yang suka mengadukan kejahatan saudara-saudaranya, maka ia dibenci oleh kakak-kakaknya. Ketika suatu kali Yusuf disuruh mencari kabar mengenai kakak-kakaknya yang sedang di Sikhem menggembalakan kambing domba, Yusuf pun ditangkap dan dijual kepada orang Ismael. Lalu, kabar palsu tentang Yusuf disampaikan kepada Yakub. Jubah maha indah berlumuran darah seolah-olah menjadi bukti Yusuf diterkam oleh binatang buas. Yakub mengharapkan kabar baik dari Yusuf, tetapi justru kabar buruk yang ia dapat. Yakub menjadi korban kabar palsu.
Tak bisa dimungkiri, ada kabar baik dan buruk, juga benar dan palsu, yang bisa beredar di keluarga. Semoga kita terhindar dari kabar-kabar yang tidak benar. [Pdt. Novita]
REFLEKSI:
Kabar perlu disampaikan bukan hanya sekadar cepat, melainkan juga harus tepat!
Ayat Pendukung: Mzm. 119:65-72; Im. 16:1-5, 20-28; Mat. 21:18-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.