Kasih Berkebenaran, Damai Berkeadilan Mazmur 85:9-14
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. (Mzm. 85:11)
Mazmur 85:11 menyajikan dua pasang nilai Kristiani yang tidak boleh dipisahkan. Kasih merupakan pasangan dari kebenaran. Sedangkan keadilan berpasangan dengan damai sejahtera.
Jika hanya menekankan kasih saja, tanpa pada saat yang sama juga menekankan kebenaran, maka bisa sangat permisif, anything goes. Kita sering gagal paham dalam hal ini. Yesus sudah memberi contoh. Ia tidak hanya menekankan kasih saja, melainkan juga mengajak kita untuk selalu menegakkan kebenaran. Sebaliknya, jika hanya menekankan kebenaran saja, maka bisa dengan mudah terjatuh dalam dosa penghakiman. Kasih harus membatasi kebenaran, pun demikian kebenaran harus membatasi kasih. Kasih berkebenaran.
Demikian juga tentang keadilan harus dibatasi oleh damai sejahtera. Memperjuangkan keadilan tanpa mengingat damai sejahtera hanya mendorong terjadinya revolusi berdarah. Sebaliknya jika hanya ingin menciptakan damai sejahtera, namun melupakan perjuangan akan keadilan, maka hanya akan melanggengkan penindasan. Sejarah dunia menunjukkan para penguasa yang menindas rakyatnya, sambil melarang pemberontakan atas nama keharmonisan masyarakat. Ini adalah sebuah manipulasi. Damai yang diajarkan Kristus adalah damai berkeadilan. Pemazmur mengingatkan kita agar sebagai orang-orang percaya memperjuangkan kasih, kebenaran, keadilan, dan damai sejahtera. [Pdt. Paulus S. Widjaja]
DOA:
Mampukan kami, ya Tuhan, untuk mempraktikkan kasih yang berkebenaran dan damai yang berkeadilan dalam hidup kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 85:9-14; 1Raj. 18:17-19, 30-40; Kis. 18:24-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/kasih-berkebenaran-damai-berkeadilan/