KEBAHAGIAAN Matius 5:1-12 November 1, 2023
Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: “Berbahagialah…’.’ (Mat. 5:2-3)
Semua orang mencari dan mengejar kebahagiaan dalam hidup ini. Kebahagiaan sering kali diidentikkan dengan kondisi yang baik. Kekayaan, kesuksesan, kuasa serta memiliki apa saja yang membuat hati kita senang biasanya menjadi prasyarat untuk mendapatkan kebahagiaan. Karena itu, banyak orang mengejar kebahagiaan dengan melakukan berbagai cara tanpa memperhatikan proses dan dampaknya di kemudian hari. Lalu, bagaimana memperoleh kebahagiaan menurut Yesus?
Dalam Injil hari ini delapan ucapan bahagia yang Yesus sampaikan harus kita pahami maknanya dalam kerangka pola kehidupan di “Kerajaan Surga”, yang berarti kebahagiaan adalah hasil dari kehidupan yang memenuhi standar nilai-nilai Kerajaan Surga. Kebahagiaan menurut Yesus tidak diukur dari seberapa banyak harta dan kuasa yang kita miliki, tetapi dari seberapa besar kerinduan kita untuk mengikuti dan melakukan kehendak-Nya, berserah penuh pada pemeliharaan Tuhan, ketangguhan dalam menghadapi pergumulan hidup, kesediaan mencari dan melakukan kebenaran, menjaga kesucian hati, sikap lemah lembut, murah hati, dan membawa damai.
Anda ingin bahagia? Mari kita tempatkan kebahagiaan kita sesuai dengan standar Tuhan. Kita menjalani hidup yang berorientasi menyenangkan hati Tuhan. Jika hal ini dapat kita lakukan, kita akan menjadi terang dan garam kehidupan yang membawa kebahagiaan untuk kehidupan bersama. [Pdt. Jotje H. Karuh]
REFLEKSI:
Kebahagiaan sejati hanya dapat dinikmati oleh mereka yang memfokuskan hidupnya untuk melakukan kehendak Allah.
Ayat Pendukung: Why. 7:9-17; Mzm. 34:2-11, 23; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/kebahagiaan-2/