Sekaii lagi kutegaskan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. (Galatia 5:3)

Dalam hidup ini setiap orang akan selalu diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Dalam berbagai pilihan itu, setiap orang harus memilih. Setiap pilihan yang diambil akan selalu mengandung konsekuensi baik positif maupun negatif.

Umat Kristen di Galatia juga diperhadapkan dengan pilihan: karya keselamatan Kristus saja, ataukah akan tetap memelihara tradisi Yahudi yaitu sunat. Paulus menegaskan bahwa karya keselamatan Kristus sudah cukup. Bila umat tetap memelihara tradisi Yahudi tersebut konsekuensinya mereka juga harus melakukan seluruh hukum Taurat.

Dalam zaman digital ini kita diperhadapkan dengan semakin banyak pilihan, termasuk soal kehidupan iman. Setiap pilihan itu mengandung konsekuensi. Bila kita memilih tetap menjadi umat milik Kristus maka konsekuensinya adalah kehidupan kita harus semakin diselaraskan dengan ajaran dan kehendak Kristus. Tetapi bila kita memilih untuk mengikuti ajaran-ajaran di luar Kristus maka konsekuensinya kita akan berada di luar keselamatan yang diselenggarakan oleh Kristus. Ada pula ajaran Kristen yang secara tidak langsung menyatakan bahwa karya keselamatan Kristus belum cukup, maka masih perlu ditambah dengan ritual ini dan itu, atau jenis ritual ini dan itu. Yang benar adalah bahwa karya keselamatan Kristus telah final dan sempurna. la tidak membutuhkan tambahan apa pun. [Pdt. Mungki A. Sasmita]

DOA:
Ya Tuhan, teguhkanlah iman kami supaya kami semakin yakin dan percaya bahwa karya penebusan-Mu telah paripurna dan sempurna. Amin.

Ayat Pendukung: Ayb. 36:1-23; Mzm. 147:1-11, 20C; 1 Kor. 9:1-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/konsekuensi-dari-setiap-pilihan/