‘Ku Suka Menuturkan

weismeralda@gmail.com 05-May-2023 08:20:44

… tetapi Allah menyertai dia, dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat…. (Kis. 7:9b-10a)

Sejak remaja, Arabella Katherine ‘Kate’ Hankey memiliki kerinduan untuk mengabarkan Injil. Di usia 18 tahun, anak seorang banker ini mengajar Alkitab bagi kaum perempuan yang menjadi buruh pabrik di London. Beberapa waktu kemudian, ia pergi ke Afrika Selatan untuk menjadi perawat sambil mengajar Alkitab. Saat usianya menginjak 30 tahun, Hankey menderita sakit yang serius dan harus beristirahat total selama hampir dua tahun. Namun, kondisi tersebut tidak menjadi jalan buntu untuk Hankey melayani. Di sinilah ia menulis syair lagu “Ku Suka Menuturkan” (Kidung Jemaat 427).

Bagi Hankey, menuturkan cerita tentang Tuhan Yesus menjadi penawar hati yang membawa keselamatan. Hal itu membuat hidup bertambah manis meski berada di dalam kepahitan. Ini juga yang dialami Stefanus. Ketika dirinya terjepit di hadapan Mahkamah Agama, Stefanus memilih untuk menceritakan karya keselamatan Allah sebagai pembelaannya. Cerita ini mengingatkan dan meneguhkan Stefanus pada penyertaan Tuhan yang hadir di sepanjang sejarah nenek moyang bangsa Israel.

Stefanus dan Hankey telah memperlihatkan bahwa kisah tentang Tuhan Yesus berdampak besar bagi kehidupan. Ini meneguhkan kita yang sedang mengalami kesulitan. Jangan bosan untuk menceritakan Tuhan Yesus! Temukan kisah penyertaan- Nya yang hadir setiap hari di sepanjang usia. Kita akan takjub dengan beragam cara-Nya menyertai kita. Kita pun sadar bahwa tidak ada jalan buntu di dalam penyertaan-Nya. [Pdt. Hizkia Anugrah Gunawan]

REFLEKSI:
Temukan penyertaan Kristus di sepanjang pengalaman hidup. Kisahnya akan menjadi cerita terbaik yang meneguhkan langkah hidup kita. 

Ayat Pendukung: Mzm. 31:2-6, 16-17; Kel. 3:1-12; Kis. 7:1-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/ku-suka-menuturkan/