2 Samuel 7:4-17
Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian: “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang darinya, seperti yang Kuhilangkan dari Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.
***
Hari ini kita memperingati Santo Fransiskus dari Sales. Mempertimbangkan kemajuan alat cetak pada masa itu, Fransiskus dari Sales (1567-1662) melakukan katekese dengan menyebarkan pamflet-pamflet yang berisi ajaran Katolik ke kota-kota di sekitar tempat tinggalnya. Dari usaha tersebut, dalam waktu singkat, sebanyak puluhan ribu orang yang semula keluar dari Katolik akhirnya kembali ke pangkuan Gereja. Karena keberhasilan karyanya, Fransiskus dari Sales diangkat menjadi uskup Lyon, Prancis. Inspirasi Fransiskus de Sales mendorong Gereja Katolik memanfaatkan surat kabar untuk menyebarkan ajaran iman dan kebenaran.
Perkembangan terjadi di berbagai bidang kehidupan. Bukan saja menyangkut teknologi, yang juga mengalami perkembangan adalah sistem pemerintahan, misalnya dalam hal memilih pemimpin negara. Sebelum Israel berbentuk kerajaan, Tuhan sendiri memilih hakim-hakim untuk menjadi pemimpin atas umat-Nya dan memastikan keamanan bagi mereka. Ketika orang Israel menghendaki agar diperintah oleh seorang raja, Tuhan mengutus Samuel untuk memilih dan mengurapi Saul menjadi raja. Pemerintahan Saul ternyata mengecewakan, sehingga Tuhan lalu menggantinya dengan Daud, sosok yang rendah hati dan penuh iman kepada-Nya. Sebagaimana tampak dalam bacaan pertama hari ini, Tuhan sangat berkenan kepada Daud, sehingga menjanjikan takhta dan kasih setia yang abadi kepadanya.
Sekarang ini, dalam bidang politik, sistem demokrasi dipandang merupakan cara terbaik bagi rakyat untuk bisa memilih pemimpin-pemimpin dari kalangan mereka sendiri. Dalam sistem politik yang baik, terjadi proses seleksi yang memungkinkan warga negara terbaik tampil menjadi tokoh-tokoh pilihan rakyat. Melalui proses demokrasi yang benar, semestinya yang tampil dalam pemilihan umum adalah orang-orang terbaik. Bila yang terjadi sebaliknya, pasti ada yang salah dalam sistem ini.
Mari kita berdoa semoga sistem demokrasi di Indonesia semakin maju, sehingga rakyat bisa memilih pemimpin yang terbaik dari antara calon-calon yang terbaik pula.