Mempertanggungjawabkan Kehidupan I Timotius 6:13-16 Mei 7, 2024
Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, sampai penampakan Tuhan kita Yesus Kristus. (I Tim. 6:14)
Ada seseorang yang tinggal di rumah kontrakan. Saat tinggal di rumah kontrakan, ia tidak menjaga dengan baik rumah yang bukan miliknya itu. Ia kurang bertanggung jawab menjaga dan memelihara rumah kontrakan tersebut.Ketika harus mengembalikan rumah, sang pemilik menjadi kecewa dan marah karena orang yang mengontrak itu tidak menjaga dengan baik rumah yang dikontraknya.
Apakah kita ingat bahwa hidup ini adalah sesuatu yang kelak harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan? I Timotius 6:14 dengan tegas mengatakan bahwa kita harus menuruti perintah Tuhan untuk hidup tidak bercacat dan bercela sampai nanti Yesus menyatakan diri kepada kita. Hidup yang kita jalani hanyalah titipan yang nantinya harus kita pertanggungjawabkan. Kita harus terus berupaya agar hidup kita tidak ada cacat dan cela.
Saat kita lupa bahwa hidup harus kita pertanggungjawabkan, maka kita akan menjadi orang- orang yang serampangan dan tidak sungguh-sungguh menjaga hidup kita. Betapa menyedihkan jika ternyata saat kita mempertanggungjawabkan ke hadapan Tuhan, kita memberikan hidup yang tidak berkenan, hidup yang serampangan dan tidak dengan sungguh-sungguh. Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup tidak bercacat cela sampai Tuhan memanggil kita. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Hiduplah tanpa cacat dan cela sehingga hidupmu layak menjadi persembahan untuk Tuhan.
Ayat Pendukung: Ul. 11:1-17; Mzm. 93; 1 Tim. 6:13-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.