Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi’.’ (Rm. 10:18)
“Telinga atau pegangan panci?” seru seorang ibu kepada anaknya yang tidak mau mendengar. Sudah berkali-kali ibu itu meminta anaknya untuk mandi, tetapi sang anak tetap asyik bermain. “Jika punya telinga, dipakai,” serunya dengan nada lebih keras. Punya telinga bukan berarti membuat anaknya langsung bersedia mendengar. Atau, mungkin mendengar, tetapi bukan mendengarkan untuk kemudian mengikutinya.
Ada kabar baik yang dibawa pembawa berita. Sayangnya, tidak semua orang mendengar dan menanggapinya. Bagi Rasul Paulus, kabar baik telah disampaikan kepada orang Israel tentang kehadiran Yesus Kristus. Namun, orang Israel tidak mau menanggapinya. Karena itu, para nabi menubuatkan bahwa Allah akan menyatakan diri kepada “orang-orang yang bukan umat” dan “menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku”. Ketika umat pilihan tidak menanggapi panggilan, maka Tuhan akan menyatakan diri-Nya kepada bangsa-bangsa lain. Itulah yang terjadi dalam berita tentang Yesus Kristus, disampaikan kepada bangsa-bangsa lain.
Banyak hal yang kita dengar dari firman Tuhan. Hal-hal yang membangun iman dan membuat kita dapat hidup menjadi saksi di dunia ini. Firman Tuhan tentu bukan sekadar kita dengar sambil lalu, melainkan untuk kita dengarkan dengan baik. Selanjutnya, kita dapat menanggapi firman Tuhan itu dengan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari. [Pdt. Novita]
REFLEKSI:
Dengarkan dan tanggapi firman Tuhan!
Ayat Pendukung: Mzm. 119:33-40; Yeh. 24:15-27; Rm. 10:15b-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.