MENELADANI ALLAH Efesus 5:1-14 Agustus 12, 2024
Sebab itu, sebagai anak-anak yang terkasih, teladanilah Allah. (Ef. 5:1)
Anak-anak cenderung menirukan apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Cara orangtua memperlakukan anak- anaknya memiliki peranan yang besar dalam membentuk kepribadian anak-anak itu. Mereka yang dibesarkan oleh orangtua dengan kekerasan, memiliki kemungkinan yang besar untuk melakukan kekerasan yang sama. Anak-anak yang bertumbuh dalam keluarga yang penuh kasih akan menjadi pribadi yang penuh kasih juga. Sikap mereka dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meneladani cara orangtua mereka dalam menghadapi hal yang sama.
Dalam teks Alkitab kita hari ini, Rasul Paulus mengajak jemaat Efesus untuk meneladani Allah, sebagai anak-anak yang terkasih. Meneladani Allah berarti hidup di dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi dan menyerahkan diri-Nya bagi umat-Nya. Menjadi anak- anak Allah juga berarti menjauhi rupa-rupa kecemaran, keserakahan, perkataan yang kotor, kosong, dan tidak pantas. Sebagai anak-anak Allah, mereka yang dahulu adalah kegelapan, sekarang harus menjadi terang di dalam Tuhan agar mendapat bagian di dalam Kerajaan Allah.
Sebagai orang Kristen, seringkali kita mengaku sebagai anak-anak Allah, tetapi kita tidak menunjukkan sikap meneladani Allah. Mari menjalani kehidupan sebagai anak-anak terang yang berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. [Elly Diah Praptanti, M.A]
DOA:
Tuhan, mampukan kami untuk meneladani-Mu dan membuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Amin.
Ayat Pendukung: 1 Raj. 17:1-16; Mzm. 81; Ef. 5:1-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.