Mengandalkan Kekuatan yang Sejati MAZMUR 147:1-11, 20c Februari 2, 2024
Ia tidak suka pada kegagahan kuda perang, la tidak berkenan pada kekuatan kaki laki-laki; TUHAN berkenan kepada orang yang takut akan Dia, kepada orang yang berharap akan kasih setia-Nya. (Mazmur 147:10-11)
Semua film tentang super hero pasti menampilkan pahlawan yang secara fisik – baik laki-laki maupun perempuan – gagah perkasa, berotot, dan terkesan kuat. Itu syarat utama penampilan seorang super hero. Bila tidak, dijamin film tidak akan laku di pasaran. Itu menunjukkan bahwa kekuatan dan keperkasaan menjadi pujaan manusia pada umumnya.
Gambaran di Alkitab justru seringkali tidak demikian. Kegagahan dan kekuatan fisik acapkali justru melambangkan kesombongan atau kepongahan. Bahkan tidak jarang itu bukan sekadar simbolisasi, melainkan menjadi kecenderungan manusia yang memiliki kekuatan, keperkasaan atau kehebatan. Dengan demikian akan menjadi sombong pada kekuatan dan kehebatan diri.
Penolakan terhadap kegagahan dan keperkasaan oleh Allah dalam Mazmur ini hendak menegaskan bahwa Allah tidak berkenan pada kesombongan dan sikap yang mengandalkan segala bentuk kehebatan manusia. Itu sebabnya kegagahan dan keperkasaan diperlawankan dengan sikap takut dan berharap kepada Allah. Karena yang terakhir ini menunjukkan kerendahan hati di hadapan Allah. Allah mengundang kita, manusia yang rapuh dan fana ini agar mengandalkan Dia, satu-satunya kekuatan yang sungguh dapat diandalkan. Tanpa Dia, kita akan mudah hancur di tengah pergumulan dan badai kehidupan. Bersama Dia kita akan selalu dikuatkan. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Ajarlah kami untuk selalu bersandar, berharap dan bergantung pada-Mu ya Allah. Sebab hanya di dalam Engkau kami akan sungguh kuat. Amin.
Ayat Pendukung: Ams. 12:10-21; Mzm. 147:1-11, 20C; Gal. 5:2-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/mengandalkan-kekuatan-yang-sejati/