Mengenal, Percaya, dan Aman Bersama Allah 2 Timotius 1:12b-14
… karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang teiah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. (2Tim. 1:12b)
Mengenal, percaya, dan merasa aman adalah tiga hal yang biasanya saling berkaitan. Bila kita mengenal seseorang, lalu kita percaya kepadanya, biasanya kita pun akan merasa aman ketika bersama orang tersebut. Sebab, kita yakin bahwa orang itu tidak akan mencelakakan ataupun mengecewakan kita.
Paulus bersedia mengalami penderitaan demi Injil. Sebab, ia tahu, mengenal, dan percaya kepada Sang Pemilik Injil, yaitu Allah sendiri. Paulus juga tahu dan percaya bahwa Allah berkuasa untuk memelihara Injil yang dipercayakan kepadanya. Artinya, Injil itu tidak akan gagal. Dengan demikian, apa yang dilayankan oleh Paulus juga tidak akan mengalami kegagalan sekalipun Paulus mesti menanggung berbagai kesulitan dan penderitaan. Kemahakuasaan Allah itu sendiri menjadi jaminan bagi Paulus sehingga ia merasa aman dalam mengerjakan tugas panggilannya.
Ketika kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran sebagai wujud dari pemberitaan Injil Tuhan, maka janganlah kita terpaku hanya pada risiko atau bahaya atau kesulitan yang mungkin akan kita hadapi. Sebaliknya, fokuslah pada siapa yang memanggil kita, yaitu Allah. Ia adalah Allah yang berkuasa, yang telah mengalahkan kuasa terbesar dalam kehidupan manusia, yaitu kuasa maut. Percayalah bahwa Ia sanggup dan mau menolong kita sebab Ia sungguh menghendaki kebenaran-Nya dinyatakan melalui kehidupan kita, umat-Nya. Percayalah bahwa Ia tak pernah gagal. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Tuhan, ajarlah kami untuk makin mengenal Engkau supaya kami makin percaya dan senantiasa setia melaksanakan tugas panggilah-Mu.
Ayat Pendukung: Mzm. 8; Ayb. 38:1-11; 2Tim. 1:8-12a
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/mengenal-percaya-dan-aman-bersama-allah/