MENINGGALKAN BELENGGU DOSA UNTUK KEBEBASAN Monday 14 Okt 2024
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Gal 5:1)
Gal 4:22-24.26-27.31-5:1 Mzm 113:1-7 Luk 11:29-32
---o---
Ayat ini mengingatkan saya pada kisah Musa ketika ia membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Namun, orang Israel tidak tahu berterima kasih, bahkan mereka mengeluh kepada Musa bahwa mereka lebih baik mati di tanah Mesir asalkan bisa makan daging dan roti dengan kenyang dari pada keluar dari Mesir tetapi kelaparan di padang gurun (bdk. Kel 16:3). Orang Israel lebih memilih perbudakan demi kenikmatan sesaat daripada kemerdekaan.
Kita sama seperti orang Israel, Tuhan Yesus menderita bahkan mati untuk kita, supaya kita dibebaskan dari perbudakan dosa dan mempunyai kekebasan sebagai anak Allah lagi. Namun, kita tidak tahu bersyukur dan menghargai kebebasan itu. Kita seringkali secara sadar maupun tidak sadar kehilangan kebebasan itu dan dibelenggu oleh dosa, karena mengejar kenikmatan duniawi, seperti seks bebas dan korupsi. Coba bayangkan jika kita sendiri dalam posisi Yesus, betapa menyedihkan rasanya ketika kita telah berusaha untuk membantu orang yang kita cintai, tetapi dia justru menolaknya.
Marilah kita berdiri teguh dan berani meninggalkan dosa-dosa yang membelenggu kita. Marilah kita menghargai kebebasan yang telah Yesus berikan kepada kita dan jangan membuat Yesus bersedih lagi.
(Sr. M. Ivanna, P.Karm)
Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com