Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. (Ibr. 2:9)

Banyak orang yang mengatakan bahwa sehat itu mahal. Benarkah demikian? Sebenarnya, sehat itu murah. Yang mahal adalah bila jatuh sakit. Sebab, biaya untuk memulihkan kesehatan bisa sangat mahal. Sedangkan bila kita membangun pola hidup yang sehat, sehat itu murah sebenarnya.

Manusia diciptakan oleh Allah dan memberinya kemuliaan. Namun, dosa telah membuat kemuliaan itu rusak. Untuk memulihkan kondisi manusia inilah Yesus datang dan menanggung penderitaan dan kematian akibat dosa manusia. Betapa mahalnya “harga” pemulihan manusia. Namun, penderitaan dan kematian Yesus tidaklah sia-sia. Setidaknya karena dua hal, yaitu: pertama, setelah penderitaan dan kematian-Nya, Yesus dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Kedua, buah dari penderitaan dan kematian-Nya adalah manusia mendapatkan keselamatan.

Bila kita menyadari betapa “mahalnya” harga pemulihan diri kita, sudah seharusnya kita menjaga kekudusan hidup kita dengan penuh kesungguhan. Perjuangan untuk memelihara hidup kudus juga sekaligus membuktikan penghargaan dan penghormatan kita pada karya penebusan yang telah dilakukan oleh Kristus. Bila kita menghayati hal ini, perjuangan untuk memelihara hidup kudus di dalam dunia ini bukanlah hal yang teramat berat. Kita tidak akan melakukannya dengan keterpaksaan, tetapi dengan penuh sukacita. [Pdt. Mungki A. Sasmita]

DOA:
Terima kasih Tuhan untuk mengorbanan-Mu yang telah memulihkan dan menyelamatkan kami. Berilah kekuatan kepada kami untuk senantiasa menjaga hidup kudus. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 69:8-11, 17-19; Yer. 18:18-23; Kis. 5:17-26
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/category/renungan-harian/