OBI BELT Yeremia 13:1-11
“Beginilah firman TUHAN: Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakbongakan Yehuda dan Yerusalem (Yer. 13:9)
Obi belt adalah sabuk atau ikat pinggang tradisional yang dikenakan perempuan Jepang. Menurut sejarahnya, obi awalnya berupa selembar kain yang diikat pada tubuh dan berfungsi sebagai wadah untuk membawa senjata berburu. Lambat laun, obi dialihfungsikan sebagai kelengkapan berpakaian. Kini, obi dipakai untuk membantu agar pakaian tidak mudah terbuka. Obi dililitkan lalu diikatkan kuat pada pakaian.
Bangsa yang relasinya dengan Allah terikat kuat. Inilah yang sejatinya diharapkan Allah kepada umat-Nya. Melalui pesan yang Ia sampaikan kepada Yeremia, Allah ingin umat-Nya melekat taat dan hanya menyembah Dia. Allah menghendaki ketaatan tanpa tapi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Mereka meletakkan kesetiaan dan menyembunyikan kelekatan kepada Allah. Bangsa ini justru memilih menyembah dan beribadah kepada ilah lain. Ketidaksetiaan inilah yang membuat Allah berduka. Kerinduan Allah agar bangsa Israel menjadi pelaku sabda yang terpuji dan dihormati, sangat jauh panggang dari api. Mereka berlaku serong dengan tidak mau menurut kepada perintah Allah. Tanpa pertobatan, mereka hanya akan berjumpa sengsara. Seperti ikat pinggang lenan yang tak berguna.
Kemelekatan kepada Allah adalah kunci yang memampukan kita menjalani berbagai liku kehidupan. Di tengah gempuran ketidaksetiaan, kita diajak tetap setia dan berpaut hanya kepada Allah. Apa pun yang kita hadapi kelak, terikatlah kuat hanya pada Allah. [Pdt. Ayub Sektiyanto]
REFLEKSI:
Makin melekat relasi kita dengan Tuhan, makin kuat kita dimampukan menghadapi berbagai jerat dan godaan.
Ayat Pendukung: Mzm. 131; Yer. 13:1-11; Yoh. 13:1-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/obi-belt/