Pemeliharaan ALLAH Kejadian 29:1-14
Segera sesudah Laban mendengar kabar tentang Yakub, anak saudaranya itu, berlarilah ia menyongsong dia, lalu mendekap dan mencium dia, kemudian membawanya ke rumahnya. Maka Yakub menceritakan segala hal ihwalnya kepada Laban. (Kej. 29:13)
Saat pertama kali berada di tempat yang baru biasanya orang akan merasa senang ketika bertemu dengan orang yang berasal dari daerah yang sama dengannya. Begitu juga Yakub.
Dalam pelariannya, Yakub bertemu dengan orang-orang yang datang dari wilayah yang sama dengan sanak saudaranya. Bukan hanya itu, Yakub bahkan bertemu dengan Rahel yang ternyata masih bersaudara dengan dirinya. Pertemuan itu dapat saja dipahami sebagai satu kebetulan sebab Yakub memang pergi ke negeri Bani Timur. Namun, bagi Yakub pertemuan itu tidak dilihat sekadar sebagai kebetulan belaka. Setelah ia bertemu Laban dan menceritakan semua ihwal yang menjadikan ia pergi dari rumah ayahnya, Laban menerima Yakub di dalam rumahnya. Penerimaan Laban terhadap Yakub dapat dipahami sebagai bentuk pemeliharaan Allah terhadap diri Yakub. Bisa saja Laban menolak Yakub dan membiarkannya terlunta-lunta. Namun, kisahnya tidak seperti itu. Yakub diakui sebagai sedarah sedaging dengan Laban dan diterima untuk tinggal di rumahnya.
Mungkin kita pernah mengalami situasi buruk seperti Yakub. Harus menghadapi semua sendirian dan seolah tiada harapan. Namun, Allah ternyata setia memelihara umat-Nya. Ia punya berbagai cara untuk memelihara, bahkan sering kali dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan. Selalu ada orang-orang yang dipakai Allah untuk menolong kita. Di saat yang sama, Allah juga dapat memakai kita untuk menyatakan pemeliharaan-Nya bagi sesama yang sedang membutuhkan. [Jan Calvin Pindo, S. Th]
REFLEKSI:
Kita dapat bertemu Tuhan di dalam dan melalui orang lain. Saat yang sama, orang dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui kita.
Ayat Pendukung: Mzm. 81; Kej. 29:1-14; 1Kor. 10:1-4
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.