Lamekh memperistri dua orang; yang satu bernama Ada, yang lain Zila. Ada melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa leluhur orang yang tinggal di kemah dan memelihara ternak. Nama adiknya Yubal; dialah yang menjadi bapa leluhur semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Zila juga melahirkan anak, Tubal-Kain, bapa leluhur segala tukang tembaga dan tukang besi (Kej. 4:19-22).
***
Sejak awal, orang nomaden dengan ternaknya mengitari kota-kota, tempat kegiatan para perajin dan budayawan. Mereka semua keturunan Lamekh, yang luka-lukanya harus dibalas tujuh puluh tujuh kali lipat (Kej. 4:24). DNA kekerasan tidak menjanjikan bahwa keturunan yang berbeda itu selalu akan dapat hidup harmonis.
Sampai hari ini, aneka kalangan yang saling melengkapi juga berebut kepentingannya masing-masing. Pertarungan itu mempersulit pencarian solusi untuk krisis bumi. Tidak akan ada solusi bila tidak ada ekologi integral yang mencakup juga kesepakatan dalam dimensi ekonomi, sosial, politik, dan budaya (Laudato Si’ 137-146).
***
Marilah berdoa:
Terpujilah Engkau, Tuhan, karena Engkau memanggil kami kepada aneka profesi untuk saling mencukupi. Engkau tahu, bila timbul krisis, kami segera saling menuntut dan menanggungkan beban kepada yang lain. Bantulah kami dalam krisis bumi saat ini untuk mencari solusi tanpa kekerasan, dan yang adil bagi semua, khususnya bagi yang paling rentan. Amin.