RENUNGAN HARIAN 9 AGUSTUS 2023, RABU BIASA PEKAN ke-18RENUNGAN HARIAN 9 AGUSTUS 2023, RABU BIASA PEKAN ke-18
Hari Rabu Biasa Pekan XVIII
Bacaan I : Bil 13: 1-2a.25-14: 1.26-29.34-35
Mazmur Tgp : Mzm 106: 6-7a.13-14.21-22.23
Injil : Mat 15: 21-28
“Bersungut-sungut atau berpengharapan?”
Ketika bangsa Israel mendekati tanah Kanaan, mereka mengetahui bahwa mereka tidak akan mudah masuk dan tinggal di tanah tersebut. Mereka kecewa dengan janji Tuhan karena tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal Allah senantiasa menyertai dan akan membantu mereka sampai di tanah tersebut. Sayangnya, ketika melihat tantangan dan hal yang tidak sesuai harapan, mereka lebih memilih kecewa dan bersungut-sungut.
Berbeda dengan seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus dan meminta agar Yesus menyembuhkan anaknya. Ibu ini sungguh sadar bahwa dirinya berasal dari luar bangsa Israel. Baginya, tidak layak untuk meminta sesuatu kepada Yesus. Tetapi, ibu ini tidak putus asa, punya pengharapan dan percaya bahwa Yesus yang murah hati akan membantunya. Akhirnya, Yesus mengabulkan permohonan ibu tersebut.
Hari kita belajar untuk tidak mudah gentar ketika kita menyadari ada tantangan yang besar dalam kehidupan kita. Mungkin kita merasa bahwa kita tidak akan sanggup mengatasinya. Di saat seperti itu, memang lebih mudah bersungut-sungut. Kita menyalahkan keadaan atau bahkan kepada Tuhan. Bersungut-sungut adalah tanda bahwa kita kehilangan pengharapan kepada Tuhan. Tetapi, kita dikuatkan bahwa Allah selalu menyertai dan memberikan jalan. Semoga kita selalu memiliki hati yang penuh pengharapan, sehingga setiap tantangan bisa kita lewat bersama Tuhan.
Tuhan memberkati.
ALHari Rabu Biasa Pekan XVIII
Bacaan I : Bil 13: 1-2a.25-14: 1.26-29.34-35
Mazmur Tgp : Mzm 106: 6-7a.13-14.21-22.23
Injil : Mat 15: 21-28
“Bersungut-sungut atau berpengharapan?”
Ketika bangsa Israel mendekati tanah Kanaan, mereka mengetahui bahwa mereka tidak akan mudah masuk dan tinggal di tanah tersebut. Mereka kecewa dengan janji Tuhan karena tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal Allah senantiasa menyertai dan akan membantu mereka sampai di tanah tersebut. Sayangnya, ketika melihat tantangan dan hal yang tidak sesuai harapan, mereka lebih memilih kecewa dan bersungut-sungut.
Berbeda dengan seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus dan meminta agar Yesus menyembuhkan anaknya. Ibu ini sungguh sadar bahwa dirinya berasal dari luar bangsa Israel. Baginya, tidak layak untuk meminta sesuatu kepada Yesus. Tetapi, ibu ini tidak putus asa, punya pengharapan dan percaya bahwa Yesus yang murah hati akan membantunya. Akhirnya, Yesus mengabulkan permohonan ibu tersebut.
Hari kita belajar untuk tidak mudah gentar ketika kita menyadari ada tantangan yang besar dalam kehidupan kita. Mungkin kita merasa bahwa kita tidak akan sanggup mengatasinya. Di saat seperti itu, memang lebih mudah bersungut-sungut. Kita menyalahkan keadaan atau bahkan kepada Tuhan. Bersungut-sungut adalah tanda bahwa kita kehilangan pengharapan kepada Tuhan. Tetapi, kita dikuatkan bahwa Allah selalu menyertai dan memberikan jalan. Semoga kita selalu memiliki hati yang penuh pengharapan, sehingga setiap tantangan bisa kita lewat bersama Tuhan.
Tuhan memberkati.
AL