TUHAN bersahabat karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25:14)

Pasca suaminya meninggal lima tahun lalu, Lisa kerap diajak berkumpul oleh teman-temannya. Kadang, mereka hanya makan siang bersama di sebuah rumah makan, tetapi tidak jarang pula mereka pergi berekreasi ke luar kota, bahkan sesekali ke luar negeri. Hidup Lisa kembali bercahaya berkat dukungan teman-temannya. Sebelumnya, Lisa sempat mengurung diri setelah suaminya meninggal dalam kecelakaan tragis kereta. Untungnya, Lisa dikelilingi teman-teman yang merangkulnya dan membangkitkan semangat hidupnya kembali.

Ternyata, bukan hanya sesama manusia yang mau bersahabat karib dengan kita. Pemazmur mengungkapkan bahwa TUHAN pun bersahabat karib dengan orang yang takut akan Dia. Mereka yang takut akan TUHAN adalah orang- orang yang menghormati-Nya, mencari kehendak-Nya, dan berusaha hidup sesuai perintah-Nya. Takut akan TUHAN tidak menjauhkan kita dari-Nya, tetapi justru mendekatkan kita kepada-Nya. Pemazmur menyadari bahwa TUHAN adalah sumber kebijaksanaan, kebenaran, dan kasih sejati.

Keyakinan bahwa Tuhan ingin bersahabat dengan manusia menyadarkan kita untuk meluangkan waktu membangun relasi dengan-Nya. Seorang sahabat Tuhan adalah mereka yang tidak hanya mendengar perintah-Nya, tetapi juga berkomitmen untuk hidup menurut kehendak-Nya. Ketika kita taat kepada Tuhan, kita akan semakin mengenal-Nya dan mengalami kasih serta kebaikan-Nya secara pribadi.[Pdt. Natanael Setiadi]

REFLEKSI:
Jikalau manusia berdaya saat memiliki teman, apalagi saat Tuhan bersahabat karib dengan kita.

Ayat Pendukung: Ams. 19:1-17; Mzm. 25:11-20; 1 Yoh. 3:11-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/sahabat-karib/