SALAH FOKUS Lukas 4:16-30 November 13, 2024
Semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan perkataan penuh rahmat yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka, “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” (Lukas 4:22)
Dalam sebuah konser, ada sebuah pemandangan unik. Di antara banyak orang yang sibuk merekam video dan mengambil gambar situasi konser, ada dua orang yang begitu asyik berjoget dan bernyanyi menikmati konser. Mereka tidak mau sibuk dengan kamera ponsel, sehingga melewatkan momen untuk menikmati konser itu. Kedua orang itulah yang berfokus untuk menikmati konser. Alih-alih berfokus pada layar ponsel, mereka melihat langsung konser itu.
Saat Yesus menyampaikan bahwa diri-Nya datang untuk menggenapi nubuat para nabi, orang-orang tercengang dan heran akan perkataan-Nya. Injil mencatat bahwa semua orang membenarkan kata-kata Yesus. Artinya mereka sempat percaya bahwa Yesus adalah Juru selamat yang dinantikan. Namun fokus mereka berubah ketika mengetahui tentang latar belakang keluarga Yesus. Mana mungkin Mesias berasal dari keluarga Yusuf, si tukang kayu, tetangga mereka sendiri? Mereka segera menolak untuk percaya, sebab mereka tidak menyangka bahwa Mesias datang dari tempat yang tidak mereka harapkan.
Seringkali kita juga kehilangan fokus dalam kehidupan beriman. Kita lebih suka berfokus pada berkat Tuhan daripada Tuhan, Sang Sumber Berkat itu. Kita berfokus pada keinginan kita sendiri, daripada mencari kehendak Tuhan. Mari kita arahkan kembali fokus kita, bukan pada kepentingan diri, melainkan pada apa yang menjadi kehendak Tuhan. Meskipun pada awalnya kita sulit memahami, pada akhirnya kita akan mengerti bahwa maksud Tuhan adalah yang terbaik. [Pdt. Daniel Kristanto Gunawan]
REFLEKSI:
Godaan terbesar dalam mempertahankan fokus iman kita adalah keinginan daging.
Ayat Pendukung: Kej. 24:28-42; Mzm. 113; Luk. 4:16-30
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Sumber: https://gkipi.org/salah-fokus/