Sang Penyembuh Kehidupan Kamis, 18 Januari 2024 – Hari Biasa Pekan II
Markus 3:7-12
Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
***
Setiap orang yang sakit dan menderita pasti berharap agar dirinya segera pulih atau sembuh dari penyakitnya. Pulih dari penyakit yang diderita tentu saja amat menggembirakan dan membahagiakan. Kondisi hidup yang sehat jasmani dan rohani menjadi dambaan hati setiap orang.
Bacaan Injil hari ini memperlihatkan banyak orang sakit yang datang kepada Yesus. Mereka datang dari berbagai daerah di Palestina, seperti Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, seberang Yordan, Tirus, dan Sidon. Hal ini menunjukkan bahwa karya penyembuhan yang dikerjakan Yesus semakin dikenal luas dan menarik perhatian banyak orang. Banyak orang menderita berbagai macam penyakit dan mempunyai kerinduan besar untuk sembuh. Orang-orang sakit itu rupanya telah mendengar berita tentang mukjizat penyembuhan yang dikerjakan Yesus. Mereka percaya pada kuasa Yesus untuk menyembuhkan, sehingga terdorong untuk mencari-Nya.
Yesus menyambut dan menyembuhkan mereka semua yang datang kepada-Nya. Ia juga mengusir roh-roh jahat yang mengenal-Nya sebagai Anak Allah. Yesus tidak mengecewakan orang yang datang kepada-Nya. Ia menyembuhkan dan menyelamatkan. Semua orang yang datang kepada Yesus bersukacita karena diselamatkan. Setelah mengerjakan mukjizat ini, Ia tidak menghendaki agar identitas-Nya sebagai Anak Allah semakin diketahui oleh orang banyak.
Dunia tempat kita hidup saat ini sudah sangat maju, namun penyakit dan penderitaan tetap tidak terhapuskan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan fasilitas kesehatan yang memadai, namun kita tetap berjumpa dengan saudara-saudari yang menderita berbagai penyakit. Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong mereka yang sakit dan menderita? Mari kita berefleksi dan berbuat sesuatu yang berguna untuk menolong mereka. Kita percaya bahwa Tuhan hadir di segala zaman untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita.
Sumber: https://www.lbi.or.id/2024/01/18/sang-penyembuh-kehidupan/