`Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku` (Mat 12:50)

Mi 7:14-15.18-20 Mzm 85:2-8 Mat 12:46-50
---o---

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus bertanya `Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudaraKu?` Pertanyaan ini kelihatan kasar, namun pertanyaan ini juga membawa kita untuk merenungkan identitas saudara bagi Yesus. Setiap orang yang dibaptis telah menjadi satu bagian dalam tubuh mistik Kristus, bisa juga disebut saudara atau saudari Yesus, namun apakah kita sungguh-sungguh pantas untuk sebutan ini? Mari kita refleksikan bersama.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, berapa kali kita mengingat bahwa kita adalah saudara Kristus? Apakah tindakan kita sudah menampilkan gambaran saudara Kristus bagi dunia? Ketika kita menghadapi kenikmatan yang ditawarkan dunia kepada kita, berapa kali kita mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan yang diajarkan oleh Gereja? Ketika dalam kesesakan atau masalah dalam keluarga, apakah kita pernah mengingat teladan Keluarga Kudus, atau berapa kali kita pernah ingat berdoa dan menanyakan apa kehendak Tuhan dalam peristiwa tersebut? Mari kita berusaha untuk selalu mencari kehendak Tuhan terlebih dahulu, kemudian baru kehendak diri kita sendiri, agar kita menjad pantas disebut saudara Yesus.

(Sr. Anna Gracia, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com

Sumber: https://www.renunganpkarmcse.com/m.php?p=p20240723