“Ingat, engkau telah sembuh. Jangan berbuat dosa lagi, supaya jangan terjadi yang lebih buruk lagi padamu.” (Yoh. 5:14)

Setiap orang tentu pernah mengalami sakit, entah berat atau ringan. Sakit membuat kita menjadi tak berdaya, apalagi jika sakit fisik itu telah berlangsung lama, tak terhindarkan psikis pun mengalami guncangan. Kadang kita bisa menerima dan kuat, kadang kita bisa menyerah dan putus asa.

Kisah orang yang disembuhkan merupakan kisah penantian yang berujung pada kemenangan. Ada titik perjuangan, di mana ia merasa perlu bergerak cepat ke kolam ketika malaikat Tuhan mengguncangkan air dalam kolam, ada waktu ia merasa menyerah karena kondisi fisiknya yang tak memungkinkan untuk menjadi yang pertama masuk dalam kolam. Di antara semangat sembuh dan harapan yang hampir pupus, Yesus hadir memberikan pengharapan. Ia menyembuhkan, dan memberikan hidup baru sembari berpesan: “Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Kesembuhan secara fisik harus disertai dengan perubahan hidup yang semakin hari semakin lebih baik.

Kesembuhan baik fisik maupun mental, bisa menjadi bagian dalam hidup kita. Bagi yang telah menerima anugerah kesembuhan, harus menunjukkan cara hidup yang berkenan di hadapan Tuhan, semakin hari semakin lebih baik, sebagai wujud rasa syukur atas anugerah kesembuhan yang sudah diterima. Bagi yang masih berjuang dengan kesehatan, jangan menyerah, karena tak ada yang mustahil dalam Tuhan. [Rambu Bangi Roni]

DOA:
Tuhan, anugerahkanku hati yang kuat untuk tetap berjuang di tengah kelemahanku. Amin.

Ayat Pendukung: 1 Sam. 21:1-6; Mzm. 78:1-4, 52-72; Yoh. 5:1-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/sembuh/