Matius 5:17-19
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”
***
Seorang pengacara pernah bercerita kepada saya tentang godaan-godaan dalam menjalankan profesinya. Suatu hari, dia mendapatkan tawaran dari seorang klien yang memintanya untuk memanipulasi hukum demi mendapatkan keuntungan besar. Tawaran itu sangat menggiurkan, dan banyak pengacara lain mungkin akan menerimanya dengan gembira. Namun, karena tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan hukum yang selama ini ia pegang teguh, pengacara itu menolaknya. Ia rela melepaskan klien serta kesempatan untuk memperoleh banyak uang, sebab meyakini bahwa kebenaran dan integritas lebih bernilai daripada keuntungan duniawi yang sementara.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya. Yesus dengan ini menekankan kekekalan dan keabsahan hukum Taurat, bahkan dalam skala terkecil sekalipun. Karena telah digenapi oleh Yesus, saat ini kita tidak lagi hidup di bawah detail-detail peraturan Taurat. Kita mendasarkan hidup kita pada firman Tuhan yang kita baca dan kita renungkan melalui Kitab Suci. Inilah yang menjadi pegangan kita. Setiap bagian dari firman Tuhan memiliki makna dan nilai, dan kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak tantangan dan godaan yang kita hadapi, bahkan yang bisa menyeret kita jauh dari ketatan pada firman Tuhan. Dalam menghadapi godaan-godaan itu, kita harus selalu memegang teguh prinsip kebenaran dan integritas. Jangan sampai demi mengejar uang atau jabatan tertentu yang menggiurkan kita menabrak hukum dan tidak mengindahkan etika serta moral. Dalam menggenapi hukum Tuhan yang kita temukan dalam firman-Nya, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan standar moral dan etika kristiani.
Marilah kita menjalani hidup harian kita dengan tetap setia pada kehendak Tuhan. Jangan sampai kita mengabaikannya demi kepentingan duniawi yang sifatnya sementara saja. Kita harus berani mengorbankan keuntungan duniawi demi integritas dan kebenaran yang bersifat abadi. Mari kita mengisi Masa Prapaskah ini dengan lebih banyak membaca dan merenungkan Kitab Suci, sehingga hidup harian kita senantiasa berlandaskan pada firman-Nya.