Status dan Fungsi 1 Petrus 2:4-10 Februari 29, 2024
Namun, kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. (1 Petrus 2:9)
Status mestinya dibarengi dengan fungsi. Seorang guru fungsinya bukan hanya mengajar, melainkan juga memberi keteladanan yang layak untuk dipatuhi dan ditiru. Itu sebabnya dalam bahasa Jawa, guru menjadi akronim “digugu lan ditiru” (dipatuhi dan ditiru/diikuti). Maka kata guru tidak hanya diterapkan pada mereka yang mengajar di kelas, tetapi kita mengenal juga “guru bangsa”, keteladanan bagi bangsa, supaya keteladanannya ditiru.
Petrus menyebutkan 4 status dari umat yang percaya, yaitu bangsa terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus dan umat kepunyaan Allah. Puncaknya adalah “umat kepunyaan Allah”. Karena status itu merangkum semua status yang disebutkan sebelumnya. Fungsi dari umat milik Allah adalah memberitakan perbuatan besar Allah yang telah membawa umat dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib. Dengan kata lain, umat melalui kehadiran dan kehidupannya dipanggil untuk memanifestasikan kuasa Allah yang ajaib yang telah menyelamatkan, mengubah dan memperbarui kehidupan mereka. Mereka yang dulunya bukan umat sekarang dijadikan umat milik Allah.
Kita semua adalah umat milik Allah. Namun apakah status itu juga dibarengi dengan fungsinya? Apakah hidup kita menyatakan kuasa dan terang Allah? Bila status tidak diikuti dengan fungsi, bukankah itu sebuah kegagalan? Mari kita terus hayati status yang Allah berikan kepada kita, supaya kita sungguh berfungsi. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Kami ingin terus berfungsi sesuai dengan status yang Engkau berikan kepada kami ya Tuhan. Ingatkanlah kami selalu. Amin.
Ayat Pendukung: Kel. 19:1-9a; Mzm. 19; 1 Ptr. 2:4-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.