… mereka itu telah menjadi penghiburan bagiku. (KoL 4:11b)

Manusia adalah makhluk sosial. Pernyataan ini hendak menegaskan kepada kita bahwa kita tidak mungkin hidup sendiri dan mencapai tujuan dalam kehidupan tanpa kehadiran dan dukungan orang lain di sekitar kita. Dengan kata lain, sebagai makhluk sosial kita membutuhkan “support system”, yaitu ikatan sosial yang memperlihatkan hubungan berkualitas yang memberikan dukungan pada saat diperlukan agar kita dapat mencapai visi kehidupan yang hendak diraih.

Paulus dalam Kolose 4:2-18 memperlihatkan siapa saja yang menjadi support system dalam pelayanannya. Paulus menyadari bahwa ia tidak dapat melakukan pelayanan seorang diri. Ia membutuhkan dukungan dari banyak orang untuk mencapai visi pelayanannya. Paulus menyebut beberapa nama di antaranya ialah Tikhikus, Onesimus, Aristarkhus, Yustus, Epafras, Demas, dan Lukas. Penyebutan nama-nama ini memperlihatkan pengakuan Paulus akan peran mereka dalam menunjang kelanjutan dan keberhasilan pelayanannya di dalam memberitakan Injil. Paulus mengapresiasi setiap dukungan yang telah ia terima.

Belajar dari Paulus, marilah kita mengingat kembali siapa saja yang telah berperan besar dalam menunjang pengembangan diri kita, karier kita, usaha kita, serta keutuhan dan kebahagiaan keluarga kita. Jangan sampai kita melupakan peran mereka dalam hidup kita. Kita bersyukur untuk kehadiran mereka. Jadilah juga bagian dari support system untuk orang lain. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]

REFLEKSI:
Untuk dapat terus berjalan ke depan atau bertumbuh, seseorang tidak mungkin melakukannya seorang diri. Ia membutuhkan komunitas sebagai penyokongnya.

Ayat Pendukung: Am. 3:1-12; Mzm. 85:8-13; Kol. 4:2-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Sumber: https://gkipi.org/support-system/