Taat Kepada Yesus, Tuhan Kita 1 Raja-raja 18:1-16
Karena pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi TUHAN, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan mereka lima puluh lima puluh sekelompok dalam gua dan mengurus makanan dan minuman mereka. (1 Raj. 18:4)
Pada saat Perang Dunia II berkecamuk dan Adolf Hitler mulai memburu orang-orang Yahudi untuk dibunuh dalam kamp-kamp konsentrasi, ada seorang pendeta Protestan yang melayani jemaat di Desa Le Chambon sur Lignon di wilayah Tenggara Perancis bernama Andre Trocme, yang menyelamatkan orang-orang Yahudi. Pendeta Andre Trocme memimpin umat di gerejanya dan juga menyembunyikan orang-orang Yahudi, meskipun mereka terancam bahaya.
Pada tanggal 30 Augustus 1942, ketika menyeruak berita bahwa Pendeta Andre Trocme akan ditangkap karena upayanya menyelamatkan orang-orang Yahudi, ia berkata kepada umatnya, “lakukan kehendak Allah, dan bukan manusia”. Bahkan ketika di bulan Februari 1943 ia dipaksa oleh pemerintah untuk menghentikan aksinya, Pendeta Andre Trocme kukuh menolak perintah tersebut. Apa yang dilakukan Pendeta Andre Trocme ini persis seperti apa yang dilakukan Obaja yang menyelamatkan nabi-nabi Israel dari kekejaman Ratu Izebel, meskipun Obaja adalah kepala istana. Obaja berani melakukan penyelamatan tersebut karena ia adalah “seorang yang sungguh-sungguh takut akan TUHAN” (ay. 3).
Orang-orang seperti Obaja dan Pendeta Andre Trocme adalah teladan bagi orang-orang Kristen yang mengaku diri sebagai pengikut Kristus dan mengakui ke-Tuhan-an Kristus (Fil. 2:11). Kita memang dipanggil untuk tunduk pada penguasa dunia; tidak perlu angkat senjata dan memberontak. Namun, ketaatan mutlak kita adalah pada Yesus Kristus, Tuhan kita, apapun juga risikonya. [Pdt. Paulus S. Widjaja]
DOA:
Ya Bapa, ajar kepada kami untuk lebih menaati diri-Mu daripada siapa pun juga di dunia ini. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 85:9-14; 1Raj. 18:1-16; Kis. 17:10-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.