Tegas dan Tanpa Kompromi Yakobus 4:1-10 Januari 3, 2024
Hai Kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? (Yakobus 4:4)
Pendeta Craig Groeschel dalam bukunya berjudul The Christian Atheist mengungkapkan bahwa banyak orang Kristen yang percaya kepada Kristus tetapi hidupnya seakan-akan Tuhan tidak ada. Bahkan Ia mengatakan kalau dirinya adalah seorang pendeta Kristen ateis yang sedang dipulihkan. Sebagai pengikut Kristus maka kita juga harus tegas tanpa kompromi untuk hidup sebagai pengikut Kristus.
Surat Yakobus memperingatkan kepada kedua belas suku di perantauan; sebuah sebutan simbolik bagi jemaat atau kalangan Kristen yang hidup tersebar di seluruh dunia yang asing dan keras. Peringatan itu ditujukan karena perilaku kehidupan mereka sebagai pengikut Kristus baik dalam ibadah maupun doa tidak mengusahakan kehendak Allah. Mereka justru memperjuangkan nafsu mereka sendiri (4:1¬2). Mereka hidup dalam kerohanian yang penuh semangat tetapi salah. Hal itulah yang menyebabkan berkembangnya rasa iri hati, saling bertengkar, dan berkelahi yang di hadapan Allah sama dengan saling membunuh. Yakobus mengajak umat menyadari bahwa nafsu kedagingan dan hal-hal dunia bertentangan dengan Allah. Mereka harus kembali mendekat pada Allah dan merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Bagaimana kehidupan kita sebagai pengikut Kristus? Apakah kita juga membiarkan diri kita justru dituntun oleh hawa nafsu kita? Jika ya, mari kita belajar terus hidup sesuai dalam kebenaran firman Tuhan. [Pdt. Agus Gunawan]
REFLEKSI:
Sikap dan keputusan kita mengikut Tuhan menjadikan kita menolak untuk dituntun oleh hawa nafsu kita.
Ayat Pendukung: Ams. 1:20-33; Mzm. 110; Yak. 4:1-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.