Teladan Pelayanan Yohanes 13: 1-17; 31b-35 Maret 28, 2024
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya…, kemudian la menuangkan air ke dalam sebuah baskom dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain… (Yoh.13. 4-5)
Banyak pemimpin mengejar jabatan untuk menguasai. Walaupun ada banyak juga pemimpin yang memakai jabatan untuk melakukan hal-hal yang terpuji. Di Indonesia, di tengah krisis keteladanan pemimpin, kita bersyukur masih tetap ada orang-orang yang menggunakan jabatan untuk membangun masyarakat.
Yesus adalah pemimpin teladan. la memimpin bukan dengan kata, walaupun ada begitu banyak kata-kata-Nya yang menggugah dan memberikan inspirasi. Namun, yang jauh lebih penting adalah Yesus memimpin dengan karya. la melayani sepenuh hati. Biasanya, murid-murid yang membasuh kaki guru. Di sini Yesus menjungkirbalikkan realitas itu. Yesuslah yang membasuh kaki para murid-Nya. la menjadi contoh riil kerendahan hati. la memberikan bukti nyata bagaimana hidup yang bermakna dan berguna. Bukan karena jabatan, bukan pula karena sejumlah materi yang dimiliki, tetapi ditentukan oleh niat dan tindakan tulus melayani. la pun berpesan, agar para murid-Nya melakukan apa yang sudah la teladankan.
Orang Kristen, terkhusus pemimpin Kristen, sudah seyogianya memperlihatkan teladan Yesus dalam kata dan laku. Perkataan harus membangun dan menginspirasi. Jabatan yang diemban bukanlah jalan untuk menguasai, melainkan ada etika untuk melayani. Tulus melayani dengan penuh dedikasi dan kerendahan hati adalah watak pemimpin pelayan Kristen. Kita disebut Kristen karena mewarisi karakter dan teladan-Nya itu. [Pdt. Hariman Pattianakotta]
REFLEKSI:
Tuhan Yesus dalam karya pelayanan-Nya telah memberi teladan yang sempurna, yaitu kerendahan hati. Jika kita mengaku sebagai murid-murid-Nya, maka teladanilah kerendahan hati Yesus.
Ayat Pendukung: Kel. 12:1-4, (5-10), 11-14; Mzm. 116:1-2, 12-19; 1 Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-17, 31b-35
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.