TERBUKA PADA RAHMAT ALLAH Jumat 10 Jan 2025

weismeralda@gmail.com 10-Jan-2025 08:40:27

Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: `Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.` (Luk 5:12b)

Ancella Intan
---o---

Melihat orang yang penuh dengan kusta, sebenarnya sudah jelas bagi Yesus bahwa orang tersebut memerlukan kesembuhan. Namun, percakapan singkat sebelum mukjizat terjadi menunjukkan suatu hubungan yang indah. Benar, Allah Mahatahu dan mengerti kebutuhan kita. Benar, Allah Mahakasih dan menghendaki yang terbaik bagi kita. Namun, apakah kita mau terbuka menerima kasih dan rahmat-Nya? Maukah kita dengan rendah hati menyatakan kebutuhan kita?

Tindakan orang kusta yang datang dan memohon kepada Yesus untuk disembuhkan menunjukkan keterbukaan dirinya pada rahmat Allah serta kerendahan hatinya bahwa ia memerlukan Tuhan. Hubungan yang demikianlah yang dirindukan Allah untuk kita jalin dengan-Nya.

Setiap hubungan cintakasih dan persahabatan adalah hubungan timbal balik. Tuhan senantiasa memanggil dan menanti kita. Marilah kita juga melakukan bagian kita dalam menjalin persahabatan dengan-Nya.


(1Yoh 5:5-13 Mzm 147:12-15.19-20 Luk 5:12-16)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com

Sumber: https://www.renunganpkarmcse.com/m.php?p=p20250110