Tetap Teguh Walau Diragukan 2 Korintus 13:1-4
Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah. (2Kor. 13:4b)
Pernahkah Anda diragukan oleh orang lain? Anda berbuat baik, tetapi dituduh berbuat jahat? Jika pernah, pengalaman itu adalah pengalaman berharga untuk kembali meneguhkan diri kita.
Paulus menulis Surat 2 Korintus dengan tujuan khusus. Yaitu, memberi penguatan kepada jemaat, mengingatkan agar memberi sumbangan bagi jemaat Kristen lainnya, serta memberikan pembelaan diri. Saat itu, di Korintus terdapat orang-orang yang meragukan kerasulan Paulus. Mereka mencurigai pengajaran dan tulisan Paulus. Hal itu menimbulkan ketegangan di tengah jemaat. Dalam suratnya (yang kita kenal sebagai 2 Korintus), Paulus menulis bahwa ia akan menegaskan tentang kerasulannya. Walaupun ia dianggap lemah, Paulus hidup dalam kuasa Allah. Seperti Kristus yang dianggap lemah karena disalibkan, tetapi sebenarnya ada kuasa Allah di balik hal itu.
Terkadang, kita tak bisa menghindari penilaian buruk dari orang lain kepada diri kita. Kita berbuat benar dan baik, tetapi bisa jadi ada orang yang meragukan sikap kita. Mereka menuduh kita dengan hal-hal buruk, bahkan menyebarkannya kepada orang-orang lain. Tentu ini pengalaman yang ingin kita hindari. Namun, ketika itu terjadi, tetaplah ingat dan sadar untuk melakukan hal yang baik. Orang lain dapat meragukan kita, tetapi yakinkan diri kita bahwa kuasa Tuhan menolong kita. Tetap rendah hati menghadapinya. [Pdt. Novita]
REFLEKSI:
Orang dapat meragukan diri kita, tetapi kitalah yang mengenal diri kita sendiri.
Ayat Pendukung: Mzm. 145:1-8; Nah. 1:1, 14-1:2; 2Kor. 13:1-4
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.