T’lah Kutemukan Dasar Kuat Ibrani 6:13-20
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir…. (Ibr. 6:19)
“T’lah kutemukan dasar kuat, tempat berpaut jangkarku. Kekal, ya Bapa, Kau membuat, Putra-Mu dasar yang teguh: Biarpun dunia lenyap, pegangan hidupku tetap!” Bait pertama dari Kidung Jemaat 38 ini memberi pesan yang kuat tentang Sang Putra sebagai pondasi kokoh dalam hidup beriman orang percaya. Yesus Kristus menjadi pegangan yang teguh dalam menempuh kehidupan. Kidung ini tegas menyatakan identitas Yesus sebagai sumber Pengharapan.
Pengharapan menjadi tema utama dalam teks Surat Ibrani ini. la seumpama jangkar yang tertanam sangat dalam sehingga dapat menjadi pegangan yang kuat dan aman bagi setiap jiwa yang berharap kepada-Nya. Penulis surat Ibrani berkisah tentang karya penebusan di dalam Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Sang Imam Agung itu telah membuka jalan keselamatan dunia. Surat ini memang dituliskan untuk menguatkan dan menghadirkan suasana pengharapan. Hal ini penting disampaikan mengingat berbagai kecamuk saat itu yang membuat orang Kristen mengalami berbagai persekusi dan aniaya karena iman percayanya. Melalui surat pastoral ini, janji dan sumpah Allah mengenai Mesias yang menyelamatkan dunia, hadir secara sempurna melalui karya Yesus Kristus.
Ibarat fondasi, sudahkah Yesus Kristus dengan sungguh kita andalkan menjadi dasar yang menguatkan seluruh perjalanan hidup kita? Seperti umat di Ibrani, kita diajak melabuhkan sauh pada Yesus Kristus Tuhan. [Pdt. Ayub Sektiyanto]
REFLEKSI:
Di tengah arus dunia yang menderas, berpegang erat pada Yesus Kristus Sang Jangkar Agung akan menghadirkan kekuatan.
Ayat Pendukung: Mzm. 86:11-17; Yes. 44:9-17; Ibr. 6:13-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.