To Be A Better Man 1 Tesalonika 4:9-12
Tetapi kami menasehati kamu, saudara-saudara, supaya kamu iebih bersungguh-sungguh iagi melakukannya. (1Tes. 4:10)
Industri kreatif makin terbuka dan berkembang untuk diraih oleh kaum muda. Kreatifitas menjadi hal penting bagi terbukanya peluang kerja, baik itu mencari atau mencipta kerja. Ketika saya menggumuli renungan ini di kedai kopi langganan, terdapat sejumlah anak muda sedang diwawancara. Mereka melamar kerja jadi barista, pembuat dan penyaji kopi untuk pelanggan. Lihatlah di sekitar kita, usaha yang berbasis kreatifitas sedang tumbuh subur dan menemukan pasarnya.
Hidup kudus dipotret oleh Paulus dari berbagai sisi. Kesalehan rohani dengan menghidupi ritual dan ibadah adalah salah satunya. Menjaga kesucian dan kesetiaan hidup pernikahan juga adalah bagian yang tidak kalah penting. Namun, bekerja dan mandiri secara ekonomi juga menjadi bagian dari kesucian hidup Kristiani. Paulus mengajak umat di Tesalonika untuk menghidupi gabungan antara iman yang bertumbuh dalam ibadah, kasih dan setia di antara pasangan yang menikah, serta mandiri dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Melalui tiga bagian utama ini, Paulus mengajak jemaat untuk hidup kudus dan menjadi berkat bagi sesama. Sehingga secara iman mereka dewasa, hidup keluarga mereka rukun dan sejahtera sehingga tidak menjadi beban dan menyusahkan hidup sesamanya.
Setiap hari kita dipanggil menjadi pribadi yang lebih baik. Ibadah yang kita jalani hendaknya mewujud dalam kasih dan setia di tengah keluarga maupun dalam setiap keseharian karya kita di tengah dunia. [Pdt. Ayub Sektiyanto]
REFLEKSI:
Ibadah yang sejati adalah mewujudnyatakan sabda menjadi energi yang memberkati keluarga maupun sesama.
Ayat Pendukung: Mzm. 119:161-168; 1Raj. 21:1-16; 1Tes. 4:9-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.